Aku, Batu dan Mutiaraku-- oleh cahayu Dikemas 16/10/2003 oleh Editor *Yang terjadi bukan fiktif. Hanya untuk yang tahu bagaimana memulai, membaca, membumi....... Aku sudah merunut waktu dari aku bangun pagi sampai tidur lagi. Melipat-lipat kenyataan yang terjadi sekedar untuk menyesali atau untuk seleksi pribadi. Tapi hari ini runutanku menemui jalan buntu.. Pagi ini, saat aku terbangun, aku mendapati tanganku menggenggam tiga butir batu. Batu pekat mengkilap. Hm, sepertinya aku tidak membawa batu ini dari mimpi. Aku hanya bermimpi menjadi ulat. Jadi..dari mana datangnya batu ini? Aku bertanya pada siapapun yang kutemui. Kutanya apakah mereka pernah memiliki batu seperti yang aku bawa ? apakah mereka kehilangan batu ? kutanya apa mereka pernah melihat batu yang berjalan sendiri kemudian mendekam manis di kepalan ? Kutanya apakah meraka pernah berteman dengan batu ? Mereka mencaciku ! mengatakan bahwa aku tak lebih dari mahluk bodoh yang terpukau dengan bualannya sendiri. Aku tertawa. Kubilang mungkin. Mungkin aku sedang terpukau tapi aku tak bodoh. Aku bukan batu. Mereka tak sadar mereka sendiri cukup bodoh karena tak mau mengakui keberadaan batu. Bukankah mereka terlihat lebih keras dari batu? Ya sudah. Aku pulang. Menemui ranjangku, berharap saat aku tidur batu itu akan kembali ke tempatnya semula atau bisa jadi tertarik ke mimpiku, atau ke dunia lain, mungkin. Sebelum terpejam, aku ucapkan selamat malam, selamat tinggal pada tiga batu itu. Lalu aku akan menunggu sampai aku menamatkan lelah. Pagi ini, saat aku terbangun, aku mendapati tanganku menggenggam sesuatu. Kupikir batu itu tak ingin pergi meninggalkanku. Sebelum kubuka mata, dengan kekuatan penuh, aku bertekad akan menjaga baik-baik tiga batu itu, menyayanginya dan merawatnya agar tak sampai terinjak oleh kaki-kaki yang tak pernah mau menatap ke bawah. Pagi ini, saat kubuka mata, kudapati tanganku bercahaya. Tak ada batu, hanya ada mutiara......